Arena hitam putih
digelar diatas meja,
Genderang perang
dibunyikan,
Api disulut, bensin
disiram,
Pemuda jelata terbakar
didada,
Mesin mereka panas
membara, siap memangsa.
Mereka meracau bahasa
yunani yang tengah digandrungi,
Pekik racauan bagai
gagak hitam hendak menjemput ajal,
Akan ada yang mati.
Ribuan jelata memagari
istana,
Raja lemah gemulai
bersembunyi dibalik meja, memeluk sang bunda.
Ratusan jelata sisa
berdiri untuk tempurung raksasa,
Tentara tanpa tanda
jasa kokoh menggenggam senjata,
Siapa yang butuh
senjata?
Bakar! Bakar!
Mereka berbicara
tentang keadilan,
Bakar! Bakar!
Mereka berbicara
tentang kebenaran,
Bakar! Bakar!
Mereka pion belaka yang
ditumbalkan penguasa,
Bakar! Bakar!
Semua hangus dengan
warna yang sama.
Pion berubah jadi abu,
Abu kan mudah hilang
dan terlupakan,
Tak pernah menyentuh
buku sejarah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar