Kau datang dari arah
matahari terbit,
Menghalangi sinarku,
mengganti dengan sorotan mata.
Aku si serigala berbulu
domba,
Menunggu matahari
berganti purnama.
Jadilah kau disini,
Beranikan diri dekati
api,
Bermain dengan cakar
berkarat, meremehkan tajamnya taring,
Mengertilah sayang,
mataku sudah ceritakan semua,
Tak perlu kau
menungguku melolong,
Jangan sampai taringku
berkelir darah,
Tak perlu, sungguh
jangan sampai,
Kau kan tercabik,
tergigit,
Kau akan terluka.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar