Powered By Blogger

Sabtu, 14 Juni 2014

Yang Maha Cantik

Tahukah kau?
Iblis itu berparas cantik,
Dia selalu menawan,
Dalam gelap pun dia bersinar,
Dia selalu terlihat cantik,
Hingga kau bernafsu mencumbunya,

Bahkan ditengah api neraka.

Dalam Matamu

Hari ini kau anggap aku penjahat,
Kemarin pahlawan, kemarinnya badut penghibur,
Besok hanya figuran yang sekedar lewat.

Suatu hari, kisahkanlah pada mereka,
Tentang aku dari mata pisau bencimu,
Jarimu menunjuk – nunjuk wajahku dalam foto,
Kau berharap punya sihir dan telunjukmu adalah paku.

Aku akan menjerit dari kejauhan.

Jalang Ku Sayang

Bunuh saja aku jalang,
Agar kubisa menghantuimu,
Ku akan memelukmu,
Merasuki tubuh kecilmu,
Menyalakan kehangatan dari dalam.

Ku tau kau mampu,
Kau pernah melakukan yang lebih sadis,
Tanpa tatapan belas kasihan.
Tak perlu pisau,
Tak perlu senapan,
Pilih yang paling sedikit meninggalkan rasa.

Itukan lebih baik,
Aku sekarat,
Kalung anjng ini mencekik leherku,
Diujung tali tangan halusmu menggenggam erat,

Mencengkeram penuh kasih sayang.

Kepada Yang Maha

Ku tadah ribuan butir air hujan dengan kedua telapak tangan,

Begitu banyak yang kau beri,

Ku hanya meraih seluas setangkap tangan,

Itu kemampuanku,

Aku maha lemah.




Kau Maha Mengetahui dan Maha Pemberi,

Beri tahu aku apa yang mereka ingin,

Berilah pada mereka yang tak bisa kuberi,

Sesungguhnya mereka telah meminta pada MU,


Maka Kau beri mereka Aku.

Agak Sepi Disini

Agak sepi disini,

Aku seperti sibrengsek yang ditinggal tanpa ampun,

Terhukum tanpa maaf,

Dibiarkan melamun dipenuhi debu.


Semoga aku punya dosa masa lalu yang pantas kuterima,

Semoga kalian baik – baik saja disana.


Hanya agak sepi disini.