Powered By Blogger

Minggu, 21 September 2014

Nama Ditembok




Cicak berkejaran di dinding,
Menginjak – injak coretan namamu, tanpa permisi,
Aku tak peduli,
Banyak garis retakan disana, membentang sepanjang namamu,
Huruf ‘S’ terlihat paling parah, huruf ‘Y’ diujung kanan hanya tersenggol sedikit,

Aku tak peduli coretan namamu,
Aku hanya takut tembok itu roboh besok pagi,
Aku benci debu dan reruntuhan puing yang berserakan,
Aku malas mengumpulkan namamu yang berserakan menjadi puing,
 Huruf demi huruf, setiap mereka yang menyimpan bayangmu.

Kubayangkan membuangnya diujung jalan buntu, meninggalkan begitu saja,
Kubanyangkan orang lain memungutnya, mngumpulkan, mengeja namamu,
Sesuatu didalam sini roboh, tak menjadi puing,
Hanya debu, terhirup menyesakan dada,
Membunuh perlahan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar