Powered By Blogger

Sabtu, 11 Januari 2014

Batu Dibawah Hujan


Kubiarkan hujan menempa diri,
Berharap batu di dada bolong, terkikis derasnya butiran air,
Sambil kuresapi dingin guyuran air.

Kau menarik lenganku,
Tubuhku tak bergerak,
Usapan air yang dingin membuatku beku.

Kau memeluk tubuhku,
Hati ini bergeming,
Air hujan belum melubangi batu ini,
Sekedar goresan halus yang merajah dada.

Dingin meresap dalam dada, memeluk mesra,
Mementahkan pelukmu yang hangat,
Hangat hatimu tak mampu melumerkan batu ini,
Dingin hujan lebih bisa kunikmati.

Aku lebih memilih dingin air hujan,
Aku bersamanya.
Sisakan hangat pelukmu untuk yang lain.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar