Powered By Blogger

Sabtu, 11 Januari 2014

Hati Dalam Kulkas

Seperti yang pernah kubilang,
Aku kembali untuk mengambilnya,
Hatimu,
Yang berbulan – bulan kau simpan dalam kulkas.

Dingin membeku, Diam membisu,
Kau bergeming,
Tubuhmu enggan bergerak dari depan pintu kulkas,
Menghalangi sentuhan hangat yang sudah sejak pagi kusimpan ditangan.

Rasa itu telah samar tertutup kembang es,
Hangatnya sirna dihembus freon.

Benda itu bukan miliku lagi,
Bukan untukku,
Aku benci es.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar